Rabu, 14 Agustus 2019

Pengertian dan Proses Terjadinya Fatamorgana

Pengertian dan Proses Terjadinya Fatamorgana - Pengertian fatamorgana yaitu suatu fenomena optik yang biasanya terjadi di tanah lapang yang luas, misalnya di padang pasir atau padang es. Fenomena ini membuat seseorang bisa melihat sesuatu yang tidak ada menjadi seolah-olah ada karena adanya pembiasan cahaya melalui kepadatan medium yang berbeda. 

Di padang pasir, biasanya fatamorgana memiliki wujud yang terlihat seperti danau, kumpulan air, atau perkotaan. Hal ini sebenarnya adalah pantulan langit oleh udara panas yang berfungsi seperti cermin. Kata fatamorgana sendiri diambil dari nama saudari dari Raja Arthur (raja legendaris dalam mitologi Britania Raya) yang bernama Faye le Morgana. Faye le Morgana diyakini adalah seorang peri yang bisa berubah-ubah rupanya. 

Proses Terjadinya Fatamorgana 

Untuk bisa memahami mengapa fatamorgana bisa terjadi, simak mengenai proses terjadinya fatamorgana berikut ini: 

  • Fatamorgana terjadi karena adanya pembiasan cahaya. Pembiasan cahaya ini terjadi akibat adanya perbedaan kerapatan suhu antara suhu udara dingin dan suhu udara panas di lapisan atmosfer yang ada di atas kerak bumi. Seperti kita tahu, udara dingin lebih rapat dibandingkan dengan suhu udara panas. 
  • Adanya perbedaan kerapatan udara dingin dan udara panas akan membuat udara panas yang lebih dekat dengan lapisan tanah bisa terperangkap oleh lapisan udara dingin yang ada di atasnya. 
  • Cahaya akan terbiaskan ke arah garis horizontal karena pengaruh internal total. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan antara satu media dengan media lainnya yang memiliki indeks bias yang berbeda. 
  • Sinar pantul yang terjadi karena perbedaan suhu ini jika ditangkap oleh mata manusia akan terlihat seperti bayangan air yang biasa dilihat di padang pasir yang sangat luas. 

Syarat Terjadinya Fatamorgana 

  • Fenomena fatamorgana dapat terjadi bila suatu kondisi bisa memenuhi syarat-syarat berikut ini: 
  • Adanya perbedaan indeks bias udara antara satu media dengan media yang lainnya 
  • Terjadinya proses pembiasan cahaya yang terjadi akibat adanya perbedaan indeks bias udara 
  • Adanya pemantulan cahaya secara sempurna yang bisa dihasilkan jika sudut bias mencapai 90 derajat dan nilainya lebih bias daripada sudur kritis yang bisa kita hitung menggunakan hukum Snellius 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar